Sunday, September 13, 2015

Banyak Selipan Cerita di Perpanjangan Visa Pertama - Part 2

Akhirnya sampai juga di kantor Imigrasi Manila, Filipina. Seturunnya kami dari taksi, kami langsung menghampiri satpam untuk menukar ID (waktu itu saya pakai Kartu Pelajar) dengan visitor pass. Masuk ke dalam kantor tersebut, pemeriksaan keamanan yang sewajarnya pun diberlakukan, kita ditanyakan soal tujuan kita datang ke kantor imigrasi, dan satpam tersebut dengan baik mengingatkan beberapa dokumen penting yang diantaranya sudah disebutkan diatas supaya sudah disiapkan terlebih dahulu.

Pemandangan di dalam mungkin, bagi yang tidak menyangka, akan membuat sedikit menghela nafas. Karena cukup banyak orang yang mengantri di dalam. Namun, jangan khawatir, urusan di dalam kantor tersebut ternyata tidak hanya bagi mereka yang ingin memperpanjang visa, tapi juga keperluan lain seeperti pembuatan passport bagi orang lokal dan lain sebagainya, sama saja seperti di kantor imigrasi di Indonesia pada umumnya.

Suasana saat menunggu release (pict by IDH)
Setelah itu, kami langsung mengahadap ke meja informasi, yang di tulisannya memang ditunjukkan untuk membantu warga negara asing yang ingin mengurus perpanjang visa dan lain sebagainya, juga mereka sudah menyediakan formulir gratis yang bisa kita ambil. Jadi teman – teman tidak perlu khawatir untuk harus membayar formulir tertentu.

Selesai mengisi formulir, saya langsung melengkapi dokumen – dokumen tersebut diatas, untuk diserahkan kembali ke meja informasi tersebut. Dari situ nanti kita akan diberikan nomor antrian yang selanjutnya akan digunakan untuk mengantri menuju ke bagian pemeriksaan (assessment). Di bagian tersebut, passport kita akan diperiksa oleh petugas terkait dengan apakah kita mempunyai masalah dengan negara atau tidak. Jika tidak, petugas kemudian akan mengeluarkan surat pernyataan bahwa kita tidak bermasalah dan sekaligus dengan beberapa tagihan yang perlu dibayar di kasir. Juga di bagian pemeriksaan, passport kita akan diambil untuk selanjutnya dikembalikan kembali setelah kita membayar tagihan tersebut.

Di kasir, kita diharuskan membayar total 3.130 Peso atau sekitar 950.000 Rupiah untuk berbagai biaya administrasi dan perpanjangan visa turis selama 29 hari. Tidak banyak proses yang harus kita lakukan di bagian kasir selain membayar tagihan tersebut.

Setelah itu, kita dipersilahkan menunggu untuk beberapa saat hingga nama kita muncul di layar visa releasing counter (bagian pengeluaran visa). Jika nama kita sudah muncul, kita tinggal menghampiri counter tersebut dengan menyerahkan passport claiming form yang sudah akan kita dapatkan dari bagian pemeriksaan di awal. Petugas di counter terakhir hanya akan memastikan bahwa itu benar – benar anda yang mengambil passport tersebut. Karena waktu pembuatan passport berat badan saya berbeda dengan sekarang, sehingga saya nampak berbeda di foto dan di kenyataan sekarang, petugas tersebut hanya bercanda kepada saya dengan bertanya, “Is this really you?!” sambil tersenyum.

New Sticker!
(pict by IDH)
Tidak sampai 1 jam, kini passport saya sudah memiliki sticker baru yang menandakan bahwa saya bisa tinggal secara legal untuk 29 hari mendatang di negeri ini. Proses yang saya awalnya pikir akan sangat membingungkan, ternyata terhitung mudah untuk diselesaikan.

Sebenarnya, kalaupun proses perpanjangan visa akan memakan waktu hingga lebih dari 1 jam, teman – teman tidak perlu khawatir. Justru mungkin ini salah satu trik, mengapa kantor – kantor birokrasi di tempatkan di Intramuros.


Bersambung ke bagian 3.

No comments:

Post a Comment