“Tidak mudah bagi saya untuk setuju terhadap sebuah
perjanjian, terlebih saat perjanjian itu mempertaruhkan banyak hal yang sudah
ada. Saya sempat percaya terhadap apa yang diucapkan. Saya bahkan sempat
terbuai dengan serangkaian kata - kata yang telah disusun semalaman suntuk itu.
Diakhir saya hanya dapat mengerti. Kalau perkataan sudah tidak terlalu
dihargai, bahkan oleh yang membuatnya sendiri.”
Kita
membuat janji, berkata tentang banyak hal, dan membuat banyak keputusan yang
pada akhirnya tidak bisa kita pertanggungjawabkan. Tak jarang, kita merasa malu
terhadap naif nya masa lalu, seolah sudah melakukan semua hal dengan sangat
rapih, tapi masih saja berceceran disana – sini. Pernahkah kita bertanya pada
diri sendiri tentang bagaimana perasaan mereka yang kita ajak bicara, kita beri
janji, dan bahkan kita beri keputusan, yang kita sendiri tidak mampu wujudkan?
Dalam hatinya, mungkin mereka akan berkata seperti ini;
“Kembali berkaca dari pengalaman. Saya kira anda sudah
menghitung semuanya secara dua arah. Menghitung apa yang akan dihasilkan saat
anda bertindak, menghitung pula apa yang akan dihasilkan saat anda berhenti
melakukan tindakan tersebut. Saya kira anda sudah cukup teliti, bahwa anda
sedang berinteraksi dengan seseorang yang, secara mata telanjang, memiliki
perasaan yang masih berfungsi dengan sempurna. Namun, perkiraan memang terkadang
salah.”
“Hampir saja
membuat keputusan. Sudah hampir seperti berada di ujung jalan. Begitu meyakinkan
sempat anda terlihat, namun begitu meyakinkan pula saat anda ingin menghilang. Kalau
bukan dengan menerima begitu adanya, saya bisa apa? Anda yang harusnya membuat
kepastian, kenapa harus saya yang pada akhirnya mencari? Aneh, namun sudah
terprediksi.”
Saya
terpaksa terlihat begitu menggelikan dengan bertutur kata seperti diatas. Saya
terpaksa oleh keterbatasan kemampuan untuk mengungkapkan perasaan hanya melalui
sebuah tulisan. Saya terpaksa untuk tidak menuntut anda mengerti tentang apa
yang sebenarnya saya maksud dalam tulisan diatas. Saya bahkan terpaksa untuk
membiarkan anda tertawa riang, tanpa mengharuskan anda untuk
mempertanggungjawabkan semua yang anda telah ucapkan.
No comments:
Post a Comment