Manila, 10 Oktober 2015
Dari total
estimasi waktu yang ditentukan, akhirnya waktu itu terlihat semakin menyempit.
Waktu untuk terpisah jauh dari semua hal yang begitu saya rindukan sebut saja
orang tua, jogja, dan dia, kini sudah sudah hampir selesai. Meski masih banyak
hal yang perlu saya selesaikan di negeri ini sampai akhirnya saya bisa bebas
pulang ke Indonesia, saya seolah merasa lebih semangat, membayangkan bahwa 1, 5
bulan bukanlah waktu yang begitu lama..ya sama seperti 30 hari pusasa Ramadhan ditambah
2 minggu lah..he he
Perasaan
senang sekaligus tidak sabar muncul saat hari ini saya berselancar di situs Youtube.
Selalu ketika saya rindu kampung halaman, saya langsung menuliskan kata kunci “Yogyakarta”
dengan embel – embel “Indonesia.” Semakin dekat dengan bulan Desember, semakin
terbayang suasana “rumah” yang sudah sangat saya rindukan meski hanya baru
ditinggal kurang dari 1 tahun. Terbayang bagaimana bertemu dan hang out kembali dengan teman – teman
seperti yang sudah biasa kami lakukan, belanja makanan dengan harga yang pastinya
jauh lebih murah, dan kembali mengerjakan pekerjaan yang sempat saya tinggal
selama menjalani program disini.
Beruntung
bahwa di bulan ini sepertinya saya akan cukup disibukkan dengan berbagai macam
pekerjaan yang mungkin akan cukup menyita waktu, sehingga sisa waktu yang harus
saya tempuh bisa dilalui tanpa terasa begitu lama. Di bulan ini saya perlu
menyelesaikan sebuah academic paper
yang rencananya akan saya dan dua rekan saya lainnya presentasikan pada awal
bulan Januari tahun mendatang dalam sebuah seminar internasional. Proses research dan penulisan yang mungkin akan
cukup memakan waktu, dan beberapa tugas dalam rangka mata kuliah yang perlu
diselesaikan sebelum bulan November seperti pembuatan video tentang ASEAN,
debat, dan juga paper lainnya,
sepertinya akan sangat membuat waktu bergulir tanpa terasa.
Tidak
sabar rasanya ingin kembali menjalani hidup sebagai mahasiswa di lingkungan
yang jauh lebih tidak metropolis seperti Jogja. Tempat dimana hidup dengan uang
sedikit dan mewujudkan cita – cita untuk hidup sehat bisa terwujud. Saya pun
sebenarnya rindu untuk kembali menggunakan sepeda motor untuk bepergian secara
mandiri. Meski sering berjalan kaki merupakan sisi positif dari tinggal di
Manila, tetap saja, berkeliling Jogja di sore hari dengan sepeda motor dan
cuaca yang bersahabat adalah sesuatu yang tidak bisa dihilangkan dari to-do list sekembalinya saya ke Jogja
nanti.
Dari
semua hal yang saya sebutkan diatas, tentunya berkumpul kembali dengan keluarga
tercinta adalah hal yang sangat saya nantikan. Saya sebenarnya adalah tipe mahasiswa
yang hanya pulang kampung 1 semester (6 bulan) sekali. Namun, bagi saya
pribadi, menjalani program ini rasanya seperti menyita 2 kali lipat rasa ingin
pulang saya dibanding ketika saya harus kuliah seperti biasa di Jogja. Tentunya
hal ini disebabkan karena beberapa hal yang tidak perlu saya sebutkan dan rasanya
perlu anda alami sendiri suatu saat nanti.
Mohon do’a nya dari teman –
teman, semoga semuanya berjalan lancar sampai program ini selesai J
No comments:
Post a Comment