It’s the 4th day in Manila, The Philippines. Kali ini
saya menulis cerita ini sambil duduk di area balkoni apartment tempat saya akan
tinggal selama di sini. Masih menguatkan sugesti saya bahwa gedung-gedung
tinggi yang sedang saya lihat sekarang, beserta suara kendaraan yang lalu
lalang adalah tidak lain suasana kota metropolitan Jakarta yang setidaknya
hanya 1 jam terbang atau 8 Jam perjalanan darat ke Yogyakarta.
Melihat kearah utara, terlihat traffic dari bandara Ninoy Aquino International Airport
(NAIA) yang cukup sibuk. Dengan cengeng saya berharap kalau salah satu
penerbangan itu menuju Jakarta dan saya adalah salah satu penumpang didalamnya.
Sampai hari ke empat saya tinggal
di Manila, saya belum menemukan suasana yang membuat hati ini benar-benar
nyaman untuk tidak memikirkan rumah. Rutinitas yang belakangan ini saya sering
kali lakukan adalah membuka “S Planner” dan melihat seberapa jauh letak kalender
bulan Agustus dan Desember berada satu sama lain.
Hari ini saya sempat menghubungi orang tua
(Ibu, Bapak) dengan LINE video call.
Tak bisa dipungkiri, saya merasa rindu sekali terhadap rumah, terlebih ketika
melihat dimana latar mereka saat melakukan video
call tersebut. Sungguh disatu sisi saya sangat bersyukur berkesempatan
untuk sekolah di negeri ini. Kini saya bisa merasakan bahwa keluarga adalah hal
yang berharga di dunia bagi saya. Tentunya percakapan singkat dengan orang tua
saya tadi siang membuat perasaan ini sedikit lega setelah melihat mereka berdua
baik-baik saja, dan terlihat senang anaknya yang dulu super cengeng ini sudah
bisa tinggal sendiri di negeri orang, meskipun sebenarnya saya masih cengeng
dan sangat tergantung pada mereka.
![]() |
You guys are missed already. (IDH) |
Hari menuju masa orientasi bagi
mahasiswa asing sudah dekat. Kini saya sudah mulai mengenal beberapa teman dari
Negara-negara yang berbeda. Mereka sangatlah ramah, dan tentunya saya sangat
senang dengan hal itu. Saya juga sudah melihat dan berjalan-jalan di lingkungan
kampus DLSU yang ternyata sangatlah bagus dan mengasyikkan. Saya berharap
ketika hari perkuliahan sudah tiba, rasa rindu terhadap rumah ini setidaknya
bisa terlupakan sejenak.
……..
To be continued
No comments:
Post a Comment