Sunday, October 11, 2015

Kualitas Informasi dan Kecerdasan Masyarakat

Image source: http://morallowground.com/

Di era yang serba cepat, semua hal seolah dituntut pula untuk mengikuti pola perputaran yang serba cepat. Termasuk dalam urusan penyajian berita di media massa, seiring dengan tingginya permintaan dari masyarakat berkaitan dengan ketersediaan informasi, penyajian berita pun kini seolah lebih mementingkan siapa yang mampun muncul lebih awal dibandingkan dengan siapa yang mampu menyediakan berita yang informasinya akurat.

Tercatat bahwa beberapa kasus ketidakakuratan penyampaian berita sempat terjadi baik di dalam maupun luar negeri. Seperti contoh pada kasus ledakan bom di kota Boston, A.S 2 tahun silam, banyak media yang disinyalir terlalu spekulatif dalam menyajikan berita pada masyakarat. Padahal sebenarnya keakuratan data yang disajikan belum bisa dipastikan (baca selengkapnya disini).  

Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, selain tingginya permintaan dari masyarakat yang membuat lalu lintas berita menjadi sangat cepat seperti yang sudah disebutkan diatas, hal yang tidak bisa dipungkiri adalah sisi komersial dari pemberitaan itu sendiri yang menyebabkan munculnya tendensi untuk terus menyajikan berita tanpa terlalu mempedulikan kualitas berita tersebut.

Moneter.co, salah satu portal berita ekonomi di Indonesia melaporkan bahwa, berdasarkan data dari Asosiasi Surat Kabar dan Percetakan Dunia (World Association of News Paper and News Publisher) pendapatan secara global dari bisnis surat kabar tahun lalu bisa mencapai angka 200 miliar dollar A.S (baca selengkapnya disini). Hal ini tentunya belum termasuk dengan pendapatan dari perkembangan media online yang semakin hari semakin popular.

Karena tingginya lalu lintas dan besarnya peluang keuntungan yang bisa dihasilkan dari bisnis tersebut, kini bahkan beberapa perusahaan media seperti Los Angeles Times telah menggunakan instrumen robot yang dibuat oleh system alogaritma tertentu. Robot ini mampu secara otomatis menuliskan sebuah berita lengkap beberapa saat setelah suatu kejadian berlangsung (baca selengkapnya disini).

Perubahan tingkat lalu lintas informasi yang menjadi serba cepat tidak seharusnya selalu kita pandang secara negatif. Sebagai masyarakat pada umumnya, seharunya fenomena ini menjadi titik dimana kita terpacu untuk menjadi lebih kritis dan sadar terhadap kualitas informasi yang kita terima. Banyaknya ketersediaan informasi di media massa seperti sekarang secara tidak langsung memberikan kita ruang untuk bisa membandingkan dan menilai keakuratan informasi yang disajiikan. Sistem demokrasi yang mengizinkan kebebasan persebaran ide dan informasi di masyarakat, seharusnya mampu membuat kita untuk menjadi lebih cerdas, tidak sebaliknya.  

No comments:

Post a Comment