Friday, November 20, 2015

Penipuan Bermodus Peluru Ilegal di NAIA, Calon Penumpang Menjadi Korban

Image Source: qatarday.com

Bandara Internasional Ninoy Aquino (NAIA) sejak beberapa minggu belakangan ini telah menjadi bahan sorotan baik bagi media lokal maupun internasional. Kasus penipuan bermodus kepemilikan peluru ilegal, yang dalam bahasa setempat dikenal dengan istilah “tanim-bala” atau “laglag-bala”, menimpa semakin banyak calon penumpang yang akan berpergian dari bandara yang teletak di Pasay City, Metro Manila tersebut.

Menurut laporan dari situs media Rappler.com, kasus penipuan terhadap calon penumpang tersebut mulai merebak lagi sejak bulan Januari 2015 setelah sebelumnya diketahui sempat menjadi berita media di beberapa tahun kebelakang. Dalam kurun waktu bulan Oktober sampai awal November 2015 tercatat,  tujuh kasus yang sama terjadi pada calon penumpang di NAIA.

Modus penipuan ini berjalan dengan cara diselundupkannya sebutir peluru kedalam tas milik para calon penumpang oleh oknum sesaat sebelum memasuki proses pemeriksaan barang menggunakan sinar x-ray. Penumpang yang “tertangkap” memiliki peluru dalam tas yang dimilikinya, terpaksa harus membayar sejumlah uang sebagai denda jika tidak ingin menghabiskan waktu untuk pemeriksaan lebih lanjut dan resiko kehilangan penerbangan yang telah dipesan sebelumnya.

Korban yang diketahui tidak hanya merupakan calon penumpang yang berkebangsaan Filipina, tercatat beberapa warga negara asing juga terpaksa harus kehilangan penerbangannya setelah sebuah peluru ditemukan dalam tas yang mereka miliki.

Dugaan hingga saat ini, pelaku penipuan adalah sebuah sindikat yang bekerja melibatkan petugas bandara di NAIA. Dikutip dari sumber media lokal inquirer.net, seorang sumber dari Biro Investigasi Nasional Filipina (NBI) yang namanya tidak disebutkan menyebutkan bahwa sindikat ini melibatkan petugas imigrasi, polisi bandara, petugas bagian x-ray, pemeriksa bagasi, dan pengakut barang di bandara tersebut.


Kasus ini telah mendapat tanggapan dari pemerintah Filipina. Menanggapi kasus tersebut, juru bicara kepresidenan Edwin Lacierda menyampaikan bahwa pemerintah setempat sudah mengupayakan langkah-langkah untuk segera menyelesaikan kasus tersebut sekaligus memastikan agar tidak ada lagi calon penumpang yang harus menjadi korban. (IDH)

No comments:

Post a Comment