![]() |
Image Source: qatarday.com |
Bandara Internasional Ninoy
Aquino (NAIA) sejak beberapa minggu belakangan ini telah menjadi bahan sorotan baik
bagi media lokal maupun internasional. Kasus penipuan bermodus kepemilikan peluru
ilegal, yang dalam bahasa setempat dikenal dengan istilah “tanim-bala” atau “laglag-bala”,
menimpa semakin banyak calon penumpang yang akan berpergian dari bandara yang
teletak di Pasay City, Metro Manila tersebut.
Menurut laporan dari situs media
Rappler.com, kasus penipuan terhadap calon penumpang tersebut mulai merebak
lagi sejak bulan Januari 2015 setelah sebelumnya diketahui sempat menjadi
berita media di beberapa tahun kebelakang. Dalam kurun waktu bulan Oktober
sampai awal November 2015 tercatat, tujuh
kasus yang sama terjadi pada calon penumpang di NAIA.
Modus penipuan ini berjalan dengan
cara diselundupkannya sebutir peluru kedalam tas milik para calon penumpang
oleh oknum sesaat sebelum memasuki proses pemeriksaan barang menggunakan sinar x-ray.
Penumpang yang “tertangkap” memiliki peluru dalam tas yang dimilikinya, terpaksa
harus membayar sejumlah uang sebagai denda jika tidak ingin menghabiskan waktu
untuk pemeriksaan lebih lanjut dan resiko kehilangan penerbangan yang telah
dipesan sebelumnya.
Korban yang diketahui tidak hanya
merupakan calon penumpang yang berkebangsaan Filipina, tercatat beberapa warga
negara asing juga terpaksa harus kehilangan penerbangannya setelah sebuah
peluru ditemukan dalam tas yang mereka miliki.
Dugaan hingga saat ini, pelaku
penipuan adalah sebuah sindikat yang bekerja melibatkan petugas bandara di NAIA.
Dikutip dari sumber media lokal inquirer.net, seorang sumber dari Biro
Investigasi Nasional Filipina (NBI) yang namanya tidak disebutkan menyebutkan
bahwa sindikat ini melibatkan petugas imigrasi, polisi bandara, petugas bagian x-ray,
pemeriksa bagasi, dan pengakut barang di bandara tersebut.
Kasus ini telah mendapat
tanggapan dari pemerintah Filipina. Menanggapi kasus tersebut, juru bicara
kepresidenan Edwin Lacierda menyampaikan bahwa pemerintah setempat sudah
mengupayakan langkah-langkah untuk segera menyelesaikan kasus tersebut
sekaligus memastikan agar tidak ada lagi calon penumpang yang harus menjadi
korban. (IDH)
No comments:
Post a Comment